Jumat, 17 Juni 2016

Wajah adalah cerminan jiwa. Banyak orang berusaha menampilkan ‘wajah’ sebaik mungkin

Kenali Karakter Orang Melalui Wajah Wajah adalah cerminan jiwa. Banyak orang berusaha menampilkan ‘wajah’ sebaik mungkin. Penampilan wajah yang seolah menggunakan topeng, dimaksudkan untuk menutupi rahasia terdalam pada diri seseorang, atau agar tak menampakkan emosi dan karakter aslinya. Wajah cantik atau tampan bukan jaminan bahwa ia juga berkarakter positif.Bisa jadi, di balik kecantikan atau ketampananannya, ternyata ia seorang penjilat, penipu, koruptor, bahkan pembunuh. Sebaliknya, seseorang yang berwajah kurang menarik atau bahkan sangat buruk, bukan jaminan bahwa karakternya juga buruk. Bisa jadi, ia memiliki karakter mulia dan berhati emas. Setiap orang ketika hendak menjalin pertemanan, biasanya cenderung mencari keserasian sifat atau karakter. Buku ‘Membaca Wajah Seseorang’ mengulas cara mengenali karakter seseorang melalui wajah. Setelah mampu membaca karakter seseorang melalui wajahnya, diharapkan ia dapat menjalin hubungan pertemanan dengan lebih baik, pria dan wanita dapat menentukan pasangan hidupnya, orangtua dapat lebih memahami anak-anaknya, bahkan perusahaan-perusahaan dapat merekrut karyawan sesuai harapan. Seni membaca wajah atau disebut fisiognami, telah dikenal sejak zaman Tiongkok kuno, Yunani kuno dan Romawi kuno.Fisiognami pertama kali disusun sistematis oleh Aristoteles. Dia menafsirkan karakter manusia melalui berbagai bentuk wajah, warna rambut, anggota badan dan suara. Fisiognami termasuk bagian dari filsafat praktis paling kuno (hlm 11-12). Tahun 1960-an, psikolog Amerika, Paul Ekman, mulai mengembangkan seni membaca wajah. Dia menemukan bahwa wajah adalah instrumen yang sangat efisien untuk berkomunikasi. Dia beranggapan bahwa semestinya ada rumus-rumus yang mengatur cara penginterpretasian wajah. Untuk menjadi seorang pembaca wajah yang baik, dia harus memperhatikan banyak hal, seperti: memiliki pengetahuan tentang literatur yang terkumpul sejak berabad silam, memiliki pengetahuan tentang kejiwaan (psikologi) seseorang dan berbagai ciri wajah yang berkaitan dengan budaya, daerah, dll (hlm 14-15). Jika kita berkenalan dengan wajah baru, tanpa sadar kita akan langsung menilai orang tersebut berdasarkan 3 karakteristik: jenis kelamin, lingkungan tempat tinggalnya, dan perkiraan usia. Yang terpenting dalam menilai seseorang hendaknya mempertimbangkan individu secara utuh. Tak sekadar memusatkan pada 1 atau 2 ciri saja. Ini untuk menghindari penilaian sempit yang bisa mengganggu hubungan pertemanan. Pada dasarnya, instrumen wajah yang dapat dibaca terbagi menjadi 3 bagian. Pertama, ungkapan ide terletak dari alis ke dahi. Kedua, ungkapan hati dan perasaan terletak dari mulut sampai alis. Ketiga, ungkapan semangat dan kemauan mencakup dagu dan rahang (hlm 19). Gaya berpikir seseorang dapat dibaca mulai dari garis rambut sampai alis. Sebagian orang, khususnya wanita, memiliki kecenderungan menutup dahinya dengan poni atau rambut dengan alasan malu memiliki dahi lebar atau tak ingin jika ada orang membaca pikirannya. Sebaliknya, wanita yang gemar menarik rambut ke belakang dan menunjukkan dahi, biasanya dia termasuk orang yang senang berpikir dan cerdas (hlm 20). Pada halaman selajutnya, dipaparkan beragam bentuk wajah berikut analisis karakternya. Menariknya, setiap ulasan dilengkapi dengan gambar wajah, sehingga memudahkan Anda dalam memahami karakter setiap orang. Misalnya, orang yang memiliki konstruksi dahi bundar dan persegi, biasanya sangat menikmati tantangan. Dia tak menyukai pekerjaan rutin, monoton, dan akan selalu mencari ide baru. Lain halnya dengan orang yang memiliki garis rambut di dahi seperti huruf V, biasanya dia menyukai gaya hidup santai, kreatif, memiliki rasa seni tinggi (hlm 21-24). Sebagaimana kita tahu, rambut tak hanya berfungsi sebagai penghias kepala atau melindunginya dari terik matahari. Tapi juga bisa memberikan gambaran tentang karakteristik seseorang. Rambut adalah ukuran dari isolasi, daya tahan dan keseluruhan kekuatan diri seseorang. Orang yang memiliki rambut halus, lembut dan bersinar, biasanya memiliki perasaan halus, pikiran tajam dan sensitif. Orang yang memiliki rambut lebat, kaku dan kasar, biasanya memiliki keberanian dan daya tahan hidup yang bagus, tetapi intelektualitasnya agak rendah. Orang yang memiliki rambut kemerahan biasanya cenderung emosioanl dan kurang bisa dipercaya orang lain
WowTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari

Jumat, 10 Juni 2016

If you want your family to be happy and open and if you want to live in a community that feels like family, you need to be happy and have a sense of belonging first.

Secrets to Happy Family and Relationships

Don’t just keep your friendliness for family gatherings, celebrate every moment and welcome your community as your family

You can only share what you have.
If you want your family to be happy and open and if you want to live in a community that feels like family, you need to be happy and have a sense of belonging first.
Learn how you can be that source of happiness and friendliness through special, powerful breathing techniques and practical wisdom at the Art of Living courses

Let go of your emotions, not your love

We face many difficulties day to day and when we get caught up in the storm of our emotions, we end up saying or doing things that we regret later. Neither at school nor at home have we been taught how to handle anger, sorrow or any negative emotion.
This is where the knowledge of the breath taught in the Art of Living course plays a vital role. For every rhythm in the mind, there is a corresponding rhythm in the breath. So, when you cannot handle your mind directly, through the breath you can handle the mind. When we understand the power of the breath, we can have a say over our thoughts and our feelings. We can let go of anger and negative moods whenever we want to.
Practicing the Sudarshan Kriya taught in the Art of Living Happiness Program helps you let go of negative emotions naturally. In fact, the frequency of anger and stress reduces tremendously. Your ability to accept situations increases. Instead of reacting impulsively,you get the ability to respond to situations and take rational action.
For love to stay fresh throughout our lives, we need to go beyond initial attraction and ever-changing emotions. No matter what emotions come and go, learn to enjoy your life with your loved ones.

Let us learn to understand each other

“uff… I really did not mean to say that, why don’t you understand?…”
Sometimes the wrong words just come out. With so much stress every day we forget to talk to people as people and there is a gap between what we think and the words we say or things we do.
When we know how to deal with this stress, then we can see things more clearly and treat the people around us better and with more respect and we will see that they also respect us.
Learn how to say what you mean better
When you plant a seed you need to plant it just right. It won’t grow if it is planted on the surface nor if it is planted too deep. It needs to be planted a little bit under the soil so that it has a chance to sprout and grow in to a plant.
For love to grow, you don’t need to keep it on the surface nor bury it too deep. Meditation makes expressing love with just the right moderation effortless.
The techniques taught in the Art of Living Happiness Program help you relax and de-stress and become more aware and sensitive towards others in your family and around you, making it easier for you to express yourself better while the other person gets exactly what you want them to understand.
Take your first step to bring waves of peace, love and happiness to the people around you.

Rabu, 01 Juni 2016

CAK MAT KONG: Persahabatan Bagai Kepompong -



*
dulu kita sahabat
teman begitu hangat
mengalahkan sinar mentari

**
dulu kita sahabat
berteman bagai ulat
berharap jadi kupu kupu

***
kini kita berjalan berjauh jauhan
kau jauhi diriku ada sesuatu
mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
namun itu karena ku sayang

persahabatan bagai kepompong
mengubah ulat menjadi kupu kupu
persahabatan bagai kepompong
hal yang tak mudah berubah jadi indah
persahabatan bagai kepompong
maklumi teman hadapi perbedaan
persahabatan bagai kepompong
nananana nanananana

back to *, **, ***

persahabatan bagai kepompong
mengubah ulat menjadi kupu kupu
persahabatan bagai kepompong
hal yang tak mudah berubah jadi indah
persahabatan bagai kepompong
maklumi teman hadapi perbedaan
persahabatan bagai kepompong
kepompong...

http://musiklib.org/Sindentosca-Kepompong-Lirik_Lagu.htm