Meskipun demikian, 15 anggota Dewan Keamanan PBB, Senin (4/1), mengecam serangan terhadap Kedutaan Arab Saudi di Teheran yang dilakukan oleh para pemuda Iran yang marah akibat eksekusi mati seorang ulama terkemuka di Arab Saudi, Sheikh Nimr al-Nimr, akhir pekan lalu.
Mengecam
"Para
anggota Dewan Keamanan mengecam serangan terhadap Kedutaan Arab Saudi
di Teheran dan Konsulat Jenderal di Masyhad di Iran, yang
mengakibatkan gangguan ke tempat diplomatik dan konsuler serta
menyebabkan kerusakan serius," kata pernyataan Dewan. Mereka pun meminta
Iran untuk melindungi properti dan personel diplomatik dan konsuler
serta menghormati sepenuhnya kewajiban internasional mereka terkait hal
itu. Bahkan, untuk meredam ketegangan di antara kedua negara PBB, lembaga itu segara mengutus perwakilan khusus mereka di Suriah Staffan de Mistura ke Riyadh dan akhir pekan ini ke Teheran. PBB tampaknya khawatir, ketegangan antara Iran dan Arab Saudi akan berpotensi mengganggu pembicaraan damai untuk mengakhiri konflik di Suriah dan Yaman.
De Mistura memang membutuhkan dan mengandalkan dukungan banyak pihak agar pembicaraan damai antara pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad dan oposisi Suriah yang bakal digelar di Geneva pada 25 Januari berjalan lancar. Pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi-Iran menyusul serangan terhadap Kedutaan Arab Saudi di Teheran dinilai dapat mengganggu proses itu. Apalagi, sejumlah negara lain, seperti Bahrain dan Sudan, juga turut memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Iran.
Konflik baru
Jika
situasi itu dibiarkan berlarut, pertarungan kubu pendukung Iran dan
kubu pendukung Arab Saudi sangat mungkin menggelorakan konflik baru di
kawasan yang saat ini tengah dirundung banyak konflik. Sebagaimana
diketahui, Teheran adalah sekutu terkuat Presiden Assad, sementara
Riyadh adalah pendukung milisi melawan Damaskus. Di Yaman, koalisi Arab
yang dipimpin Saudi mengampanyekan serangan udara terhadap pemberontak
Houthi yang didukung Iran.Untuk meredam meluasnya ketegangan itu, selain mengirim utusan khusus PBB untuk Suriah ke Riyadh, Sekjen PBB Ban Ki-moon juga menghubungi Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Iran. PBB bergerak cepat untuk mendesak mereka agar Arab Saudi dan Iran menghindari tindakan-tindakan yang dapat memperburuk situasi.
Juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, mengatakan ketegangan antara Riyadh dan Teheran memiliki konsekuensi sangat serius bagi kawasan. Menurut dia, Iran dan Arab Saudi memiliki peran penting dalam mendorong upaya-upaya diplomatik untuk mengakhiri perang di Suriah dan membangun penyelesaian politik di Yaman.
Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdallah al-Mouallimi mengatakan, pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran seharusnya tidak berpengaruh pada upaya damai itu. "Kami akan terus bekerja keras untuk mendukung upaya perdamaian di Suriah dan Yaman," kata Abdallah.
Ia mengatakan, Arab Saudi berjanji untuk menghadiri babak berikut dari proses pembicaraan damai Suriah. Namun, ia juga meminta Iran turut memainkan peran diplomatik untuk mengakhiri perang di Suriah. Selama ini, menurut Adallah, Teheran belum banyak memainkan peran dalam mendukung upaya damai itu.
Sementara itu, Duta Besar Iran untuk PBB Gholamali Khoshroo menyatakan penyesalan atas serangan terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran. Dalam suratnya kepada Ban Ki-moon, ia menyebutkan Iran akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar