Dr. Moewardi
Dr. Moewardi apa yg terbayang di bayangan kita saat mendengar
nama Dr. Moewardi tidak lain adalah rumah sakit di solo, ya rumah
sakit Dr. Moewardi adalah rumah sakit untuk mengenang dan mengabadikan
Dr. Moewardi sebagai pahlawan,tokoh yg ikut berjung untuk negara
tercinta,dan teryata Dr. Moewardi adalah orang pati lho,beliau lahir di
pati.walaupun sangat minim sekali data yg di dapat tentang Dr. Moewardi
Dr. Moewardi (Pati, Jawa Tengah, 1907 – Surakarta, Jawa Tengah, 13 Oktober 1948) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia.
Moewardi adalah seorang dokter lulusan STOVIA. Setelah lulus, beliau
melanjutkan pendidikan Spesialisasi Telinga Hidung Tenggorokan (THT).
Selain itu aa adalah ketua Barisan Pelopor tahun 1945 di Surakarta dan
terlibat dalam peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945. Dalam acara
tersebut, ia juga turut memberikan sambutan setelah Soewirjo, wakil wali
kota Jakarta saat itu.
Di Solo, dr.Muwardi mendirikan sekolah kedokteran dan membentuk
gerakan rakyat untuk melawan aksi-aksi PKI. Pada peristiwa Madiun dia
adalah salah satu tokoh yang dikabarkan hilang dan diduga dibunuh oleh
pemberontak selain Gubernur Soeryo.
Kini namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah
Surakarta. Namanya juga diabadikan sebagai sebuah nama jalan di jakarta
Sumber
Ismail Saleh, SH
Sang Menteri dari Pati
Bravo teryata ada juga orang pati yang mampu menjadi Jaksa agung dan
Menteri,anak asal sukolilo ( tanpa ada maksud untuk berkonotasi negatif)
bisa berkarya untuk ibu pertiwi, mampu menduduki jabatan tinggi di
negara ini,sang tokoh nasional.walaupun memang tidak banyak yang kami
admin ketahui dari beliau.
Menurut berbagai
Sumber, sewaktu beliau menjabat sebagai Jaksa Agung RI beliau sering disebut
trio pendekar hukum bersama
Bapak Mudjono, SH dan Bapak H. Ali Said. Sewaktu menjabat sebagai Jaksa
Agung RI, beliau pernah membongkar berbagai penyimpangan seperti kasus
manipulasi pajak oleh sejumlah perusahaan asing, kasus Tampomas, dan
penggelapan uang reboisasi di Sulawesi Tengah. salah satu peningalan
belau adalah bangunan gedung eks. Sentra Mulia yang berdiri megah saat
ini yang menunjang penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Hukum
dan HAM.
BIOGRAFI
Letnan Jenderal TNI Ismail Saleh, SH (lahir di Pati, Jawa Tengah, 7
September 1926) adalah mantan Jaksa Agung pada masa Kabinet Pembangunan V
periode 1981-1984. Setelah lulus HIS tahun 1941, Ismail masuk ke
Sekolah Menengah Pertanian. Kemudian melanjutkan ke SMA dan tamat tahun
1950. Setelah itu ia masuk Akademi Hukum Militer dan Perguruan Tinggi
Hukum Militer.
Ismail mengawali karirnya sebagai anggota Intel Tentara Divisi III,
Yogyakarta, anggota Pasukan Ronggolawe Divisi V di Pati dan Wonosobo
(1948-1949), Direktorat Kehakiman Angkatan Darat (1952), Perwira
Penasihat Hukum Resimen 16, Kediri (1957-1958), Jaksa Tentara di
Surabaya (1959-1960), Jaksa Tentara Pengadilan Tentara Daerah
Pertempuran Indonesia Timur dan Manado (1960-1962), Oditur Direktorat
Kehakiman AD (1962), dan Perwira Menengah Inspektorat Kehakiman AD
(1964-1965).
Letnan Jenderal TNI Ismail Saleh, SH (lahir di Sukolilo, Pati, Jawa
Tengah, 7 September 1926 – meninggal di Jakarta, 21 Oktober 2008 pada
umur 82 tahun)
Riwayat Pendidikan :
– HIS (1941)
– Sekolah Pertanian Menengah (1945)
– SMA (1950)
– Akademi Hukum Militer (1950)
– Perguruan Tinggi Hukum Militer (PTHM, 1963)
– Kursus Administrasi Umum AD (1963)
– Seskoad, Bandung (1964-1965)
Riwayat Karir
– Anggota Intel Tentara Divisi III, Yogyakarta
– Anggota Pasukan Ronggolawe Divisi V di Pati dan Wonosobo (1948-1949)
– Bekerja di Direktorat Kehakiman AD (1952)
– Perwira Penasihat Hukum Resimen 16, Kediri (1957-1958)
– Jaksa Tentara di Surabaya (1959-1960)
– Jaksa Tentara Pengadilan Tentara Daerah Pertempuran Indonesia Timur, Manado (1960-1962)
– Oditur Direktorat Kehakiman AD (1962)
– Perwira Menengah Inspektorat Kehakiman AD (1964-1965)
– Sekretariat Presidium Kabinet (1967-1968)
– Wakil Sekretaris Kabinet/Asisten Sekneg Urusan Administrasi Pemerintahan (1972)
– Sekretaris Kabinet (1978)
– Direktur LKBN Antara (1976-1979)
– Pj. Ketua BKPM, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (1979-1981)
– Jaksa Agung (1983-1988)
– Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan V (1988-1993)
buku buku karangan beliau antara lain :
1.Pengarang utama :Ismail Saleh
Judul : Proses peradilan Soeharto Presiden Ke-2 : penegakan hukum atau komoditi politik
Keterangan publikasi Jakarta : Yayasan Dharmais, 2001
Badan yang memiliki Soeharto Center
Subjek : Hukum dan politik,
Pengadilan Indonesia
Soeharto, 1921-
Sumber
2.Judul |
70 tahun H. Ismail Saleh, SH: dari yang serius sampai yang santai |
Kontributor |
H. Ismael Saleh, Indonesia. Kejaksaan Agung |
Penerbit |
Yayasan Tridaya Kejaksaan Agung, 1996 |
ISBN |
9799509408, 9789799509406 |
Tebal |
533 halaman Sumber |
Sahal Mahfudz
siapa orang pati yang tidak mengenal beliau,tokoh panutan,Beliau
adalah anak ketiga dari enam bersaudara yang merupakan ulama kontemporer
Indonesia yang disegani karena kehati-hatiannya dalam bersikap dan
kedalaman ilmunya dalam memberikan fatwa terhadap masyarakat baik dalam
ruang lingkup lokal dan ruang lingkup nasional.
Biografi
Kiai Haji Mohammad Ahmad Sahal Mahfudz (lahir di Kajen, Kabupaten
Pati, Jawa Tengah, 17 Desember 1937; umur 75 tahun) adalah Ketua Majelis
Ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 2000 hingga saat ini. Sebelumnya
selama dua periode menjabat sebagai Rais Aam Syuriah Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama sejak 1999 hingga saat ini.
Beliau sebelumnya selama 10 tahun memimpin Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Provinsi Jawa Tengah, juga didaulat menjadi Ketua Umum Dewan
Pimpinan MUI pada Juni 2000 sampai tahun 2005. Di luar itu, Kiai Sahal
adalah pemimpin Pesantren Maslakul Huda (PMH) sejak tahun 1963.
Pesantren di Kajen Margoyoso (Pati, Jawa Tengah), ini didirikan ayahnya,
KH Mahfudh Salam, pada 1910. Selain itu beliau adalah rektor Institut
Islam Nahdlatul Ulama (INISNU), Jepara, Jawa Tengah sejak tahun 1989
hingga sekarang. Kiai Sahal biasa menulis namanya secara resmi sebagai
HMA. Sahal Mahfudh (menggunakan dh [bukan dz] untuk nama belakang). Tiga
huruf paling depan merupakan kependekan dari Haji Muhammad Ahmad
Sumber
Beberapa hasil karya beliau :
- Thariqatal-Hushul ila Ghayahal-Ushul, (Surabaya: Diantarna, 2000)
- Pesantren Mencari Makna, (Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999)
- Al-Bayan al-Mulamma’ ‘an Alfdz al-Lumd”, (Semarang: Thoha Putra, 1999)
- Telaah Fikih Sosial, Dialog dengan KH. MA. Sahal Mahfudh, (Semarang: Suara Merdeka, 1997)
- Nuansa Fiqh Sosial (Yogyakarta: LKiS, 1994)
- Ensiklopedi Ijma’ (terjemahan bersama KH. Mustofa Bisri dari kitab Mausu’ah al-Ij ma’). (Jakarta; Pustaka Firdaus, 1987).
- Al-Tsamarah al-Hajainiyah, I960 (Nurussalam, t.t)
- Luma’ al-Hikmah ila Musalsalat al-Muhimmat, (Diktat Pesantren Maslakul Huda, Pati).
- Al-Faraid al-Ajibah, 1959 (Diktat Pesantren Maslakul Huda, Pati)
Ribut Waidi
sang tokoh sepak bola indonesia bahkan untuk mengenang sang legenda
bola pemerintah semarang membuat patung Ribut Waidi sedang menggiring
bola di Jalan Karangrejo, jalur utama menuju Stadion Jatidiri semarang
pada 2003 lalu.
Ribut Waidi (lahir di Trangkil, Pati, Jawa Tengah, 5 Desember 1962 –
meninggal di Semarang, Jawa Tengah, 3 Juni 2012 pada umur 49 tahun)
adalah salah satu legenda sepak bola Indonesia. Namanya seketika
melambung ketika ikut mengantarkan PSIS Semarang meraih gelar juara
Perserikatan pada tahun 1987, dalam partai final, di Stadion Gelora Bung
Karno, Senayan, PSIS melibas Persebaya Surabaya dengan skor 1-0
meskipun gol kemenangan PSIS Semarang dicetak oleh Tugiman. Ribut juga
dinobatkan sebagai pemain terbaik pada pertandingan tersebut.
Setelah mengantarkan Mahesa Jenar (julukan PSIS) menjadi juara, ia
dipanggil PSSI untuk membela tim nasional di SEA Games 1987 Jakarta. Di
pesta olahraga Asia Tenggara itu, nama Ribut Waidi semakin mencorong.
Apalagi setelah ia mencetak satu-satunya gol kemenangan Indonesia atas
Malaysia di partai puncak, yang juga merupakan medali emas pertama
cabang sepak bola di arena SEA Games.
Ribut kemudian selalu dipanggil ke tim nasional. Sepanjang 1986-1990,
pemain yang selalu memakai nomor punggung 10 ini membela tim nasional
ke Piala Kemerdekaan, kualifikasi Piala Asia, serta Pra-Piala Dunia.
Untuk mengingat jasa serta pengabdiannya kepada bangsa dan negara
serta Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang bahkan mendirikan patung
Ribut Waidi sedang menggiring bola di Jalan Karang Rejo, jalur utama
menuju Stadion Jatidiri, Semarang.
SEA Games 1987
Julukan sebagai salah satu legenda sepak bola Indonesia tidak terlalu
berlebihan untuk diberikan kepada Ribut Waidi, mantan pemain nasional
dan PSIS Semarang. Betapa tidak, dialah pencetak satu-satunya gol
penentu kemenangan Indonesia atas Malaysia pada SEA Games 1987.
Ribut membobol gawang Malaysia setelah berhasil mengecoh dan melewati
barisan pertahanan negeri jiran itu. Gol tunggal tersebut memberikan
sejarah baru sepak bola Indonesia sejak pertama kali ikut SEA Games pada
tahun 1977. Untuk pertama kalinya tim nasional meraih medali emas
cabang sepak bola. Setelah itu, tim nasional kembali meraih medali emas
di SEA Games Manila 1991. “Yang lebih menegangkan lagi, gol itu terjadi
pada menit ke-15 perpanjangan waktu pertama. Waktu itu jalannya
pertandingan memang sangat menegangkan,” kata Ribut.
Saat itu jutaan pasang mata menyaksikan kepiawaian Ribut dalam
mengolah si kulit bundar dan menyelamatkan tim nasional di depan
publiknya sendiri. Ribut pun diarak mengelilingi lapangan.
Itulah kenangan yang paling tak terlupakan bagi Ribut. Saat lagu
Indonesia Raya dikumandangkan, jantung Ribut ikut bergetar. Ia tak kuasa
menahan air mata. “Meski saya anak ndeso, saya sudah ikut memberikan
yang terbaik bagi bangsa ini melalui sepak bola,” kata Ribut.
Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Ribut Waidi bekerja sebagai karyawan di Pertamina.
Karier klub
PS Sukun Kudus (1976-1980)
Persiku Kudus (1980)
PS Kuda Laut Pertamina Semarang (1981-1984)
PSIS Semarang (1984-1992)
Tim nasional sepak bola Indonesia (1986-1990)
Ribut Waidi menghembuskan nafasnya yang terakhir pada hari Minggu, tanggal 3 Juni 2012 di Semarang, Jawa Tengah.
Kwik Kian Gie
untuk tokoh yang ini semua mungkin sudah tahu bahw beliau adalah
lahir di juwana kwik kian gie Lahir 11 Januari 1935,di Juwana, Pati,
Jawa Tengah, adalah seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia
keturunan Tionghoa.Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi
(1999 – 2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua
Bappenas (2001 – 2004). Kwik merupakan fungsionaris
PDI-Perjuangan.Selain itu, sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan
Indonesia, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia
BIOGRAFI
Kwik Kian Gie merupakan seorang pria keturunan Tionghoa yang lahir di
Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada 11 Januari 1935. Ia merupakan
seorang ahli ekonomi sekaligus politikus. Ia selau berpegang teguh pada
nilai-nilai kebenaran dan nasionalisme. Karena itu, ia disegani
lawan-lawannya dan juga kawan-kawannya. Ia sempat menjabat sebagai
menteri di era kepemimpinan Gus Dur dan Megawati.
Setelah menempuh pendidikan SMA-nya, ia melanjutkan ke Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia selama satu tahun untuk tahap persiapan.
Kemudian, ia pergi ke Rotterdam, Belanda guna melanjutkan studinya di
Nederlandsche Economiche Hogeschool. Ia masuk sekolah tersebut tahun
1956 dan lulus di tahun 1963.
Karena kecintaannya pada Indonesia, setelah ia lulus ia bekerja
sebagai asisten atase kebudayaan dan penerangan di Kedubes RI di Den
Haag. Ia hanya bertahan selama satu tahun di sana. Di tahun 1964 hingga
1965, ia menjabat sebagai Direktur Nederlands-Indonesische Goederen
Associatie. Namun, asosiasi ini harus bubar jalan. Lima tahun
selanjutnya, ia terpilih menjadi Direktur NV Handelsonderneming “IPILO
Amsterdam”.
Rasa cintanya terhadap tanah air tak bisa terbendung lagi. Di tahun
1970, ia kembali ke Indonesia. Ia sempat menjadi pengangguran selama
setahun. Tahun 1971, ia memutuskan untuk membuka bisnis yang bekerja
sama dengan sesama rekannya seperti Ferry Sonneville dan Dr. Indra
Hattari serta rekannya yang lain. Ia mendirikan PT. Indonesian Financing
& Investment. Perusahaan ini adalah perusahan non-bank pertama yang
ada di Indonesia. Saat itu, perusahaan ini tergolong ilegal, karena tak
memiliki izin dari pemerintah. Keasyikan berbisnis, membuatnya
ketagihan. Ia kembali mendirikan perusahaan lain bersama rekan-rekannya
seperti PT Altron Panorama Electronic, PT Jasa Dharma Utama, PT Cengkih
Zanzibar, dan PT ABN Amro Finance.
Kwik mengaku bila ia hadir di dunia ia bisa bermanfaat bagi orang
banyak. Wujud nyata yang ia ingin wujudkan ialah ikut berperan aktif
dalam penyelenggaraan negara dan atau pendidikan. Ia tak main-main
dengan ucapannya. Di tahun 1954, ia mendirikan SMA Erlangga di Surabaya.
Kemudian, di tahun 1968, ia menjadi anggota pengurus Yayasan Trisakti
hingga sekarang. Tahun 1982, ia mendirikan Institut Manejemen Prasetya
Mulya yang merupakan sekolah MBA pertama di Indonesia. Lima tahun
kemudian, di tahun 1987, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika
Indonesia (IBII) bersama dengan Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko.
Dalam bidang penyelenggaraan negara, Kwik sempat menjadi staf di KBRI
di Den Haag sebagai Asisten Atase Kebudayaan dan Penerangan. Selain
itu, ia juga sempat menjadi Wakil Ketua MPR RI, Menko EKUIN, Anggota
Komisi IX DPR RI dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau
Kepala Bapenas. Atas bakti dan sumbangsih yang telah ia berikan kepada
bangsa ini, ia dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana RI.
Selain menggeluti usaha dan berkarir di bidang politik dan
pendidikan, ia juga aktif menulis. Ia menulis di berbagai media massa.
Ia juga kadang tampil di berbagai seminar serta talk show di televisi
(purn.) Jenderal Pratiknyo SH
pati juga melahirkan jendral salah satunya adalah Komjen (purn.) Drs.
Pratiknyo, S.H beliau lahir di pati walaupun sampai tulisan ini di
terbitkan masih belum di ketahui patinya sebelah mana beliau lahir,
Komjen (purn.) Drs. Pratiknyo, S.H juga pernah di isukan di calonkan
sebagai calon kapolri walaupun akirnya di ketahui bahwa yg menjadi
kapolri Jenderal Timur Pradopo.di kutip dari tempo.
Komjen (purn.) Drs. Pratiknyo, S.H. (lahir di Pati, Jawa Tengah)
adalah mantan Kabaintelkam Polri dan pernah menjabat sebagai Kepala
Kepolisian Daerah Jawa Timur dari 30 Oktober 2009 sampai 20 Agustus 2010
menggantikan Irjen Pol Anton Bachrul Alam. Sebelumnya, Pratiknyo pernah
menjabat sebagai wakil kepala Baintelkam Polri, Wakapolda Kalimantan
Timur, Irwil I Itwasum Polri, dan Kapolwil Kediri. Menjelang Lebaran
2010, dia digantikan mantan Kadiv Binkum Mabes Polri, Irjen Pol Badrodin
Haiti. Pratiknyo kemudian kembali menjabat sebagai Wakabaintelkam Polri
(dalam rangka restrukturisasi).
Pada 6 Mei 2011, sesuai dengan TR Kapolri, dia dimutasikan sebagai
Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri (Kabaintelkam) menggantikan Komjen
Wahyono yang sudah pensiun. Jabatan baru mantan Kapolda Jatim ini akan
memberikan pangkat jenderal bintang tiga (komjen)
Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo
Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo beliau adalah orang pati yg sekarang mengampu jabatan sebagai kapolda Jawa Tengah
Nama : Drs. Didiek Sutomo Triwidodo, MM
Tempat Lahir : Pati
Tanggal Lahir : 09 September 1955
Jabatan : Kapolda Jawa Tengah
Agama : Islam
Drs. Didik Sutomo Triwidodo merupakan alumni Akpol ’78 yang karirnya
cukup bagus. Sosok Didik sangat paham kondisi Jawa Tengah karena selain
lahir di Pati, Jawa Tengah,beliau juga sebelumnya pernah dinas di
wilayah hukum Jawa Tengah, antara lain pernah menjabat sebagai Kapolres
Boyolali dan Pati, Wakapolwil Surakarta dan Kapolwil Pati. Pria yang
supel ini dalam awal karirnya, lama berdinas di wilayah Sulawesi.
Sukawi Sutarip
Sukawi Sutarip (lahir di Jakenan, Pati, Jawa Tengah, 15 Januari 1951;
umur 62 tahun) adalah wali kota Semarang sejak tahun 2000 sampai dengan
2010
Ulil Abshar Abdalla
Ulil Abshar-Abdalla (lahir di Pati, Jawa Tengah, 11 Januari 1967;
umur 46 tahun) adalah seorang tokoh Islam Liberal di Indonesia yang
berafiliasi dengan Jaringan Islam Liberal. Ulil berasal dari keluarga
Nahdlatul Ulama. Ayahnya Abdullah Rifa’i dari pesantren Mansajul Ulum,
Pati, sedang mertuanya, Mustofa Bisri, kyai dari pesantren Raudlatut
Talibin, Rembang.
Ulil menjabat sebagai Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan
Kebijakan Pengurus Pusat Partai Demokrat masa jabatan Ketua Umum Anas
Urbaningrum.
Kontroversi
Pada tahun 2003, sekelompok ulama Islam Indonesia dari Forum Ulama Umat
Islam mengeluarkan fatwa kematian untuk Ulil[2] untuk sebuah artikel
bahwa Ulil menulis di Kompas pada tahun 2002, “Menyegarkan Kembali
Pemahaman Islam”[3][4] yang dianggap menyimpang oleh para ulama. Pada
bulan Maret 2011, sebuah bom surat yang ditujukan kepada Ulil di
Komunitas Utan Kayu meledak, melukai seorang perwira polisi.
Ulil menolak keputusan pemerintah terhadap Ahmadiyyah. Dia juga
menentang banyak fatwa dari Majelis Ulama Indonesia, seperti yang
melarang untuk memberi salam Natal untuk pemeluk Kristen.
Marwan Ja’far
Nama Lengkap : H. Marwan Ja’far
Tempat/Tanggal Lahir : Pati, 12 Maret 1972
Kebangsaan : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Istri : Ir. Hj. Ari Haryati, MT.
Anak :
1. Najma Marwan
2. Muhammad Rayyan Syakib Marwan
3. Muhammad Quthbuddin Asy-Syirazi Marwan
Alamat Kantor : DPR/MPR RI Nusantara 1 lantai 1821
Riwayat Pendidikan Formal
1978-1984 SD Dukuhseti I Pati Jawa Tengah.
1984 – 1987 MTs Perguruan Islam Mathali’ul Falah, Kajen, Pati Jawa Tengah.
1987 – 1990 MA Perguruan Islam Mathali’ul Falah
1991 – 1998 S1 UII Yogyakarta Hukum
1993 – 1998 S1 Gajayana Malang Ekonomi
1992- 1995 IMBI Yogyakarta Program BBA
2008 – S2 Universitas Kebangsaan Malaysia Program Pascasarjana Hukum Tesis
Pendidikan Non Formal
1984-1987 Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen Pati Jawa Tengah. Pendidikan Keislaman Pengasuh: Dr. KH. M. A. Sahal Mahfudh
1995-1996 ELTI Yogyakarta Kursus Bahasa Inggris
Riwayat Pekerjaan
Rusdiono & Partners Law Firm · Konsultan Hukum (1999-2000)
Marwan & Sidabutar Partners Law Firm · Senior Partners (2003-2004)
PT Wahana Sarana Jati · Direktur Eksekutif (1999-2004)
PT Madu Buana Abadi · Direktur (2000- 2004)
Anggota MPR/DPR RI · 2004-2009
Anggota MPR/DPR RI · 2009-2014
Pengalaman Kerja di DPR
Anggota Komisi V Bidang Infrastruktur 2004-2007
Anggota Badan Legislasi 2004-2006
Wakil Ketua Komisi V Bidang Infrastruktur 2006-2007
Anggota Komisi I Bidang Pertahanan 2007-2008
Anggota Komisi III Bidang Hukum 2008-2009
Anggota Panitia Anggaran 2008-2009
Anggota Badan Musyawarah 2008-2009
Wakil Ketua Pansus RUU Pembangunan Perdesaan 2009
Wakil Sekretaris Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 2004-2006
Wakil Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 2006-2007
Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 2008-2009
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 2009-2014