Minggu, 31 Januari 2016

Selektif Menerima Informasi (surat al-Hujurat ayat 6). Iblis selalu ,mengilhami Ghibah dan Fitnah pada orang-orang Fasik.



Selektif Menerima Informasi
Wahai orang-orang yang Beriman, apabila datang seorang fasiq dengan membawa suatu informasi maka periksalah dengan teliti agar kalian tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum karena suatu kebodohan, sehingga kalian menyesali perbuatan yang telah kalian lakukan (al-Hujurat:6)

Surat at-Hujurat ini diturunkan setelah Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah). Sejak saat itu suku-suku yang ada di Jazirah Arab berbondong-bondong masuk Islam. Termasuk di dalamnya adalah Suku al-Musthaliq, yang di pimpin oleh al-Haris bin Dlirar. Meskipun masuknya Islam al-Harits diawali dengan sebuah peperangan, toh keislaman al-Harits ini tidak diragukan. Apalagi putrinya yang bernama al-Juwairiyah dinikahi oleh Rasulullah saw.

Surat al-Hujurat secara keseluruhan membimbing kehidupan bermasyarakat yang Islami. Surat ini mengajarkan bagaimana bersikap yang benar terhadap Rasulullah, bagaimana bersikap yang baik terhadap sesama mukmin, dan juga mengajarkan kewajiban dan tanggung jawab terhadap masyarakat Islam. Petunjuk-petunjuk tersebut bertujuan untuk menjaga dan memelihara keutuhan masyarakat Islam, dijauhkan dari intrik-intrik musuh, maupun kecerobohan internal umat Islam yang membahayakan masyarakat Islam.
Tak bisa dielakkan, kehidupannya manusia selalu dihadapkan pada berbagai masalah, baik pribadi maupun sosial. Tidak ada kehidupan tanpa masalah, justru dengan berbagai masalah itulah manusia hidup. Demikian juga yang dihadapi oleh kaum muslimin dan masyarakat Islam. Berbagai masalah muncul di hadapan mereka untuk dihadapi dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Dalam menyelesaikan masalah ini, ada satu faktor kunci yang menjadi dasar pijakan, yaitu informasi. Bagaimana pun, seseorang mengambil keputusan berdasarkan kepada pengetahuan, dan pengetahuan bergantung kepada informasi yang sampai kepadanya. Jika informasi itu akurat, maka akan bisa diambil keputusan yang tepat. Sebaliknya, jika informasi itu tidak akurat akan mengakibatkan munculnya keputusan yang tidak tepat. Dan giliran selanjutnya, muncul kedhaliman di tengah masyarakat.

Sebab turunnya ayat

Setelah perang Bani Mushthaliq dinyatakan selesai, Rasulullah saw membagi-bagikan ghanimah dan tawanan kepada kaum muslimin. Tawanan itu diserahkan untuk menjadi budak. Tawanan yang menjadi hak Rasulullah adalah Juwairiyah, anak pemimpin Bani Musthaliq. Dan Rasulullah saw tidak menjadikan Juwairiyah sebagai budak, tetapi justru kemudian menikahinya. Tindakan Rasulullah ini mendorong para shahabat kemudian membebaskan para budak yang berasal dari Bani Mushthaliq. Dan di sisi lain, tindakan Rasulullah saw menikahi Juwairiyah binti al-Harits ini membuat al-Harits bin Dlirar merasa mendapatkan kehormatan yang sangat tinggi. Maka ketika al-Harits ini mengunjungi Rasulullah saw, beliau mengajaknya untuk masuk Islam. Berbeda dengan sikap sebelumnya, al-Harits mudah saja untuk menerima tawaran Rasulullah saw untuk masuk Islam.
Sesudah masuk Islam Rasulullah saw memerintahkan al-Harits untuk mengajak kabilahnya masuk Islam dan membayar zakat. Al-Harits pun menyatakan kesediaan dan kesanggupannya. Kepada Rasulullah, Al-Harits menyatakan, “Saya akan pulang ke kampung saya untuk mengajak orang untuk masuk Islam dan membayar zakat dan bila sudah sampai waktunya, kirimkanlah utusan untuk mengambilnya.” Namun ketika kaum Bani Musthaliq sudah menerima Islam, dan zakat sudah banyak dikumpulkan sedang waktu yang disepakati oleh Rasul untuk mengambil zakat telah tiba, ternyata utusan beliau belum juga datang. Maka Al-Harits merasa khawatir kalau-kalau ada sesuatu yang tidak berkenan di hati Rasulullah saw. yang menyebabkan beliau tidak kunjung mengirimkan utusan. Al-Harits khawatir kalau persoalan ini akan berakibat buruk bagi dirinya dan kaumnya.
Setelah melalui musyawarah dengan tokoh-tokoh Bani Musthaliq, al-Harits merasa harus datang kepada Rasulullah saw, bukannya menanti kedatangan utusan beliau yang akan menarik zakat. Dan keberangkatan ke Madinah dipimpin sendiri oleh al-harits dan diikuti oleh serombongan tokoh bani Musthaliq, untuk menyerahkan zakat itu kepada Nabi.
Sementara itu, dalam waktu yang hampir bersamaan Rasulullah saw. mengutus Al-Walid bin Uqbah untuk mengambil zakat yang telah dikumpulkan al-Harits. Di tengah Jalan al-Walid melihat al-Harits beserta sejumlah orang berjalan menuju Madinah. Didasari oleh ingatan akan permusuhan di masa jahiliyah antara dirinya dengan al-Harits, timbul rasa gentar di hati Al-Walid, jangan-jangan al-Harits akan menyerang dirinya. Karena itulah kemudian ia berbalik kembali ke Madinah dan menyampaikan laporan yang tidak benar.
Al-Walid melaporkan kepada Rasulullah saw bahwa Al-Harits tidak mau menyerahkan zakat, bahkan ia akan dibunuhnya. Rasulullah saw tidak langsung begitu saja percaya, beliau pun mengutus lagi beberapa sahabat yang lain untuk menemui Al-Harits. Ketika utusan itu bertemu dengan Al-Harits, ia berkata,
“Kami diutus Rasulullah saw untuk bertemu denganmu.”
Al-Harits bertanya, “Ada apa?”
Utusan Rasulullah itupun menjawab, “Sesungguhnya Rasulullah saw telah mengutus Al-Walid bin Uqbah, untuk mengambil zakat, lalu ia mengatakan bahwa engkau tidak mau menyerahkan zakat bahkan mau membunuhnya.”
Al-Harits menjawab, “Demi Allah yang telah mengutus Muhammad dengan sebenar-benarnya, aku tidak melihatnya dan tidak ada yang datang kepadaku.”
Maka ketika mereka sampai kepada Nabi saw., beliau pun bertanya, “Apakah benar engkau menolak untuk membayarkan zakat dan hendak membunuh utusanku?”
“Demi Allah yang telah mengutusmu dengan sebenar-benarnya, aku tidak berbuat demikian.”
Maka turunlah ayat tersebut untuk membenarkan pengakuan al-Harits.

Petunjuk Ayat

Turunnya ayat ini untuk mengajarkan kepada kaum muslimin agar berhati-hati dalam menerima berita dan informasi. Sebab informasi sangat menentukan mekanisme pengambilan keputusan, dan bahkan entitas keputusan itu sendiri. Keputusan yang salah akan menyebabkan semua pihak merasa menyesal. Pihak pembuat keputusan merasa menyesal karena keputusannya itu menyebabkan dirinya mendhalimi orang lain. Pihak yang menjadi korban pun tak kalah sengsaranya mendapatkan perlakuan yang dhalim. Maka jika ada informasi yang berasal dari seseorang yang integritas kepribadiannya diragukan harus diperiksa terlebih dahulu.
Perintah memeriksa ini diungkapkan oleh al-Qur’an dalam kata fatabayyanu. Makna kata tersebut akan semakin mantap kita fahami dengan memperhatikan bacaan al-Kisa’i dan Hamzah, yang membaca kata tersebut dengan fatatsabbatu. Kedua kata tersebut memiliki makna yang mirip. Asy-Syaukani di dalam Fath al-Qadir menjelaskan, tabayyun maknanya adalah memeriksa dengan teliti, sedangkan tatsabbut artinya tidak terburu-buru mengambil kesimpulan seraya melihat berita dan realitas yang ada sehingga jelas apa yang sesungguhnya terjadi. Atau dalam bahasa lain, berita itu harus dikonfirmasi, sehingga merasa yakin akan kebenaran informasi tersebut untuk dijadikan sebuah fakta.
Informasi yang perlu dikonfirmasikan adalah berita penting, yang berpengaruh secara signifikan terhadap nasib seseorang, yang dibawa oleh orang fasik. Tentang arti fasik, para ulama’ menjelaskan mereka adalah orang yang berbuat dosa besar. Sedang dosa besar itu sendiri adalah dosa yang ada hukuman di dunia, atau ada ancaman siksa di akhirat. Berdusta termasuk dalam salah satu dosa besar, berdasarkan sabda Rasulullah saw;
“Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa besar yang paling besar, lalu beliau menjelaskan, kata-kata dusta atau kesaksian dusta” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Sebenarnya persoalan dusta sebagai dosa besar atau dosa kecil tergantung pada masalah yang diberitakan secara dusta. Jika materi informasi tersebut menyangkut persoalan penting yang berimplikasi besar, maka berdusta bisa masuk kategori dosa besar. Tetapi jika persoalan yang disampaikan secara dusta itu persoalan sepele, dan tidak berimplikasi apa-apa, bisa masuk dosa kecil. Meskipun begitu, kebiasaan dusta itu sendiri adalah kebiasaan yang sangat tidak baik, sehingga di dalam bai’at Aqabah Rasulullah saw memasukkan unsur ‘tidak berdusta’ ke dalam salah satu point bai’at. Terlepas dari dosa besar atau dosa kecil, orang yang biasa berdusta menunjukkan bahwa kepribadiannya meragukan, sehingga kata-katanya tidak bisa dipercaya.
Dan mengenai berita yang perlu dikonfirmasi adalah berita penting, ditunjukkan dengan dibunakannya kata naba’ untuk menyebut berita, bukan kata khabar. M. Quraish Shihab dalam bukunya Secercah Cahaya Ilahi halaman 262 membedakan makna dua kata itu. “Kata naba’ menunjukkan berita penting, sedangkan khabar menunjukkan berita secara umum. Al-Qur’an memberi petunjuk bahwa berita yang perlu diperhatikan dan diselidiki adalah berita yang sifatnya penting. Adapun isu-isu ringan, omong kosong, dan berita yang tidak bermanfaat tidak perlu diselidiki, bahkan tidak perlu didengarkan karena hanya akan menyita waktu dan energi.”
Dalam soal mentabayyun berita yang berasal dari orang yang berkarakter meragukan ini ada teladan yang indah dari ahli hadis. Mereka telah mentradisikan tabayyun ini di dalam meriwayatkan hadis. Mereka menolak setiap hadis yang berasal dari pribadi yang tidak dikenal identitasnya (majhul hal), atau pribadi yang diragukan intgritasnya (dla’if). Sebaliknya, mereka mengharuskan penerimaan berita itu jika berasal dari seorang yang berkepribadian kuat (tsiqah). Untuk itulah kadang-kadang mereka harus melakukan perjalanan berhari-hari untuk mengecek apakah sebuah hadis yang diterimanya itu benar-benar berasal dari sumber yang valid atau tidak.
Tetapi sayang, tradisi ini kurang diperhatikan oleh kaum muslimin saat ini. Pada umumnya orang begitu mudah percaya kepada berita di koran, majalah atau media massa. Mudah pula percaya kepada berita yang bersumber dari orang kafir, padahal kekufuran itu adalah puncak kefasikan. Sehingga dalam pandangan ahlul hadis, orang kafir sama sekali tidak bisa dipercaya periwayatannya.
Sebagai misal, ketika mereka menuduh seseorang atau kelompok sebagai teroris, maka serta merta semua orang seperti koor mengikuti berita itu secara taken of granted. Akibat dari informasi tersebut, sebagian umat Islam menjadi terpojok dan terkucil, dan bisa jadi terdhalimi. Sementara orang-orang kafir mendapatkan dukungan sehingga berada di atas angin Dalam persoalan seperti ini seharusnya orang Islam berhati-hati, jika tidak mengetahui informasi secara persis maka harus bersikap tawaqquf (diam) Jangan mudah memberikan respon, pendapat, analisa atau sikap terhadap orang lain jika informasi yang diperolehnya belum valid. Sebab jika tidak, ia akan terjerumus pada sikap mengikuti isyu, dan akhirnya menetapkan sebuah keputusan tanpa fakta. Padahal Allah telah berfirman;
”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawaban”. (al-Isra’:36)
Teladan untuk bertawaqquf terhadap berita yang tidak jelas ini pernah diberikan oleh Rasulullah saw dan para shahabat ra ketika terjadi berita dusta mengenai diri Aisyah. Orang-orang munafik sengaja menyudutkan Aisyah, yang tertinggal di tengah padang pasir sekembali dari perang bani Mushthaliq. Mereka menuduhnya telah melakukan selingkuh dengan orang lain. Para shahabat yang telah teruji keimanannya ketika ditanya tidak ada yang mau memberikan komentar, hingga akhirnya Allah swt menjelaskan persoalan itu yang sebenarnya. Dan dengan berhati-hatinya terhadap berita ini menjadikan kaum mukminin terhindar dari penyesalan, karena menfitnah orang, apalagi dia Ummul Mukminin.Allahu a’lam bish-shawab.


Jumat, 29 Januari 2016

Darurat Wahabi: Lonceng Keras PBNU untuk Indonesia | Inilah-Salafi-Takfiri.com.

Darurat Wahabi: Lonceng Keras PBNU untuk Indonesia
pbnu waspada wahabiIndonesia yang besar, kuat dan solid yang disatukan oleh NKRI ini benar-benar menjadi momok bagi sebagian negara lain. Terutama negara-nagara kapitalis yang ingin menguasai kekayaan negeri ini dan memperbudak bangsa besar ini. Mereka berusaha merobek-robeknya dengan berbagai usaha. Namun Alhamdulillah bangsa yang besar ini masih punya tokoh-tokoh yang terus bersuara lantang melawan segala bentuk upaya makar tersebut, dari manapun datangnya.
Upaya makar para kapitalis dan zionis yang halus itu bisa datang dalam berbagai bentuk: politik, ekonomi, bahkan lewat bahasa agama. Intinya mereka melakukan sesuatu yang menggiring bangsa ini menjadi bangsa yang lemah, saling bermusuhan, tertinggal dan secara tidak langsung menjadi bangsa yang terjajah.

Kemampuan melihat visioner seperti inilah kemudian KH Said Aqil Siroj mewanti-wanti semua kalangan untuk hati-hati dengan perkembangan aliran yang sangat berbahaya bagi masa depan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Aliran itu bernama WAHABI.
“Indonesia sekarang ini darurat wahabi. Karena aliran ini mengancam identitas kebangsaan dan bahkan keberadaan NKRI.” Begitu kata KH Said Aqil Siroj.
Bukan tanpa alasan kenapa ketua PBNU yang jebolan universitas Ummul Quro Mekah ini sangat mengkhawatirkan perkembangan wahabi akhir-akhir ini. Karena apabila ia dibiarkan liar maka masa depan negeri ini akan mirip dengan negeri-negeri yang sekarang sedang sekarat karena ulah mereka di sana, seperti Libia, Mesir, Yaman, Suria bahkan Irak.
Tidak perlu kita buktikan lagi bahwa negeri-negeri yang makmur di atas kemudian menjadi porak poranda karena ulah para salafi dan wahabi yang konon ingin mendirikan khilafah Islamiah. Apa yang mereka hasilkan sampai sekarang selain ratusan ribu nyawa melayang, kekayaan negara yang disedot zionis, anak-anak muda Muslim yang kehilangan nyawa dan arah, pengungsian besar-besaran ke eropa, perpindahan agama ke Kristiani dan bahkan pencorengan nama Islam yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Cukup sekali sajalah dan jangan sampai dua kali dunia dan kemanusian ini dipermalukan dengan berdirinya sebuah negara khilafah salafi model ISIS di Mosul ini. ini benar-benar tragedi kemanusiaan sepanjang masa. Negara khilafah yang pernah dibanggakan oleh jajaran tinggi PKS ini benar-benar menjadi nightmare bagi semua ummat manusia yang berakal sehat.
Keradikalan, kekerasan, kata-kata perang, bunuh, sembelih, kafir, bidah dan kata-kata kasar lainnya yang sudah menjadi bagian dari doktrin ajarannya sehari-hari ini mereka yakini sebagai bentuk jalan yang benar untuk memaksakan ajarannya kepada yang lain. Untuk mejustifikasi semua itu mereka bahkan cari alasan-alasan agamanya. Antara lain dengan selalu mensosialisasikan hadis palsu dan munkar berikut ini sebagai pegangannya:
“بُعِثْتُ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ بِالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدَ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَجُعِلَ رِزْقِي تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِي، وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي، وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ”
“Aku diutus menjelang hari kiamat dengan pedang sehinggalah Allah -tiada sekutu bagi-Nya- yang semata-mata disembah; rizkiku diberi oleh Allah lewat bayangan tombakku dan mereka yang melawan perintahku akan menjadi hina dan kecil. Dan barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia adalah bagian dari mereka.”
DR Ahmad Karimah, guru besar al-Azhar mengatakan bahwa hadis yang sering dijadikan pegangan kelompok radikal ini adalah hadis palsu dan dusta terhadap Nabi saw. Ini sama dengan yang dilakukan oleh bangsa Mongol dan Tatar saat mereka melakukan serangan ke negri-negeri Muslimi saat itu.
Sangat berbeda memang dengan prinsip agama Islam yang dipegang oleh bangsa Indonesia yang selalu mengedepankan prinsip damai, toleran, kasih dan saling menghormati sesama ummat manusia.
و ما ارسلناك الا رحمة للعالمين
Kami tidak utus engkau wahai Muhammad melainkan sebagai rahmat bagi seluruh isi alam semesta.
If you're new here, you may want to subscribe to my RSS feed. Thanks for visiting!
Tags:Darurat Wahabi: Lonceng Keras PBNU untuk Indonesia
- See more at:

Indonesia yang besar, kuat dan solid yang disatukan oleh NKRI ini benar-benar menjadi momok bagi sebagian negara lain. Terutama negara-nagara kapitalis…
inilah-salafi-takfiri.com

Mengapa Nahdhatul Ulama mendukung Syiah?...


Mengapa Nahdhatul Ulama mendukung Syiah?
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai aliran Islam Syiah secara umum bukan merupakan aliran sesat. “Tidak sesat, hanya berbeda dengan kita,” kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa 28 Agustus 2012.
Menurut dia, Syiah merupakan salah satu sekte Islam yang sudah ada sejak 14 abad lalu. Sekte ini pun ada di berbagai belahan bumi, termasuk Indonesia. “Pusatnya memang di Iran,” ujar Said.
Dalam pertemuan-pertemuan resminya KH. Aqil Siradj sering mengutip pernyataan pendahulunya Al-Marhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur): “NU (Nahdhatul Ulama itu Syiah minus Imamah, dan Syiah itu NU plus Imamah.” Terlalu banyak kesamaan NU dan Syiah. Bahkan peran dan posisi kiyai dalam tradisi NU sangat mirip dengan peran dan posisi Imam dalam tradisi Syiah. Hanya, di NU konsep itu hadir dalam wujud budaya, sementara di Syiah dalam bentuk teologi. Ini substansi pernyataan Gus Dur di atas.
Sabtu, 06/08/2011 18:33
Kiai Said: NU dan Syiah Banyak Ketemu
Jakarta, NU Online
Ketua umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan, antara NU dan penganut Syiah, banyak memiliki kesamaan dalam tradisi, yaitu sama-sama menghormati ahlul bait, atau keturunan Rasulullah. 
Dikatakannya, Rasulullah suatu menegaskan, dirinya tidak meminta upah dalam mengembangkan Islam, tetapi meminta agar umat Islam menghormati anak cucunya. “Kita ini bukan siapa-siapa, kecuali satu saja, mencintai keluarga Rasul,” paparnya dalam pertemuan antara Jamiyyatul Qurra wal Huffadz NU dan Iran di gedung PBNU, Sabtu (6/8).
Dituturkannya, pasca khulafaurrasyidien, orang Arab sibuk berpolitik dan terpecah belah. Ini mengakibatkan dunia ilmu pengetahuan didominasi oleh orang luar Arab. Kang Said menyebutkan sejumlah ilmuwan yang berasal dari Iran, diantaranya Imam Ghozali, Imam Ghozali, Abu Jafar Attabari, Umar bin Ubait, Washil bin Atho, Jabin bin Hayya, Ibu Sina, Al Farabi, Arrazi, Al Juwaidi dan lainnya. 
Demikian pula, penyebaran Islam di Indonesia melalui jalur Persia, selanjutnya masuk ke Gujarat sampai akhirnya tiba di Indonesia. TAk heran, Sunan Ampel merupakan salah satu keturunan dari Ja’far Shodik.
Pernyataan Para Ulama Sunni terhadap Syiah
1.    Risalah Amman, “Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat madzhab Ahlussunnah (Hanafi, Syafi’i, Maliki, Hanbali), dua madzhab Syi’ah Ja’fariyyah dan Zaidiyyah, madzhab Ibadhiyyah dan madzhab Dzahiriyyah adalah Muslim. Tidak diperbolehkan mengkafirkan salah seorang dari pengikut/penganut madzhab-madzhab yang disebut di atas. Darah, kehormatan dan harta benda salah seorang dari pengikut/penganut madzhab-madzhab yang disebut di atas tidak boleh dihalalkan. Lebih lanjut, tidak diperbolehkan mengkafirkan siapa saja yang mengikuti akidah Asy’ari atau siapa saja yang mengamalkan tasawuf  (sufisme). Demikian pula, tidak diperbolehkan mengkafirkan siapa saja yang mengikuti pemikiran Salafi yang sejati.” (ammanmessage.com)
2.    Prof. Dr. Umar Shihab (Ketua MUI Pusat): “Syiah bukan ajaran sesat, baik Sunni maupun Syiah tetap diakui Konferensi Ulama Islam International sebagai bagian dari Islam.” (rakyatmerdekaonline.com)
3.    Prof. Dr. KH. Said Agil Siradj (Ketua Umum PBNU): “Ajaran Syiah tidak sesat dan termasuk Islam seperti halnya Sunni. Di universitas di dunia manapun tidak ada yang menganggap Syiah sesat.” (tempo.co)
4.    Prof. Dr. Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah): “Tidak ada beda Sunni dan Syiah. Dialog merupakan jalan yang paling baik dan tepat, guna mengatasi perbedaan aliran dalam keluarga besar sesama Muslim.” (republika.co.id)
5.    KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur): “Syiah itu adalah NU plus imamah dan NU itu adalah Syiah minus imamah.”
6.    Prof. Dr. Amin Rais (Mantan Ketua PP Muhammadiyah/Ketua MPR RI ): “Sunnah dan Syiah adalah madzhab-madzhab yang legitimate dan sah saja dalam Islam.” (satuislam.wordpress.com)
7.    Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta): “Syiah merupakan bagian dari sejarah Islam dalam perebutan kekuasaan, dari masa sahabat, karenanya akidahnya sama, al-Qurannya dan nabinya juga sama.” (republika.co.id)
8.    Prof. Dr. Syafi’i Ma’arif (Cendikiawan Muslim, Mantan Ketua PP Muhammadiyah): “Kalau Syiah di kalangan madzhab, dianggap sebagai madzhab kelima.” (okezone.com)
9.    Marzuki Alie (Ketua DPR RI): “Syiah itu madzhab yang diterima di negara manapun di seluruh dunia, dan tidak ada satupun negara yang menegaskan bahwa Islam Syiah adalah aliran sesat.” (okezone.com)
10.    KH Nur Iskandar SQ (Ketua Dewan Syuro PPP): “Kami sangat menghargai kaum Muslimin Syiah.” (inilah.com)
11.    KH. Alie Yafie (Ulama Besar Indonesia): “Dengan tergabungnya Iran yang mayoritas bermadzhab Syiah sebagai negara Islam dalam wadah OKI, berarti Iran diakui sebagai bagian dari Islam. Itu sudah cukup. Yang jelas, kenyataannya seluruh dunia Islam, yang tergabung dalam 60 negara menerima Iran sebagai negara Islam.” (tempointeraktif)
12.    Syaikh Ahmad Deedat, kristolog masyhur yang juga seorang ulama Sunni mengatakan: “Saya katakan kenapa Anda tidak bisa menerima ikhwan Syiah sebagai madzhab kelima? Hal yang mengherankan adalah mereka mengatakan kepada Anda ingin bersatu. Mereka tidak mengatakan tentang menjadi Syiah. Mereka berteriak: “Tidak ada Sunni atau Syiah, hanya ada satu, Islam.” Tapi kita mengatakan kepada mereka: “Tidak, Anda berbeda. Anda Syiah!” Sikap seperti ini adalah penyakit dari setan yang ingin memecah-belah. Bisakah Anda membayangkan, kita Sunni adalah 90% dari Muslim dunia dan 10%-nya adalah Syiah yang ingin menjadi saudara seiman, tapi yang 90% ketakutan. Saya tidak mengerti mengapa Anda yang 90% menjadi ketakutan. Mereka (Syiah) yang seharusnya ketakutan.
Dari kutipan-kutipan diatas kita bisa lihat bahwa ternyata ideologi Syiah sudah menggerogoti banyak kampus Islam di dunia, sehingga para lulusannya yang saat ini memegang tampuk kepemimpinan Ormas Islam menjadi lemah dan kompromistis. Entahlah apa mereka sempat mempelajari agama sempalan ini dengan lengkap atau tidak. Alhamdulillah masih ada kelompok umat Islam yang tidak terkelabui. Walaupun harus rela dapat stempel WAHABI dari mereka, yang penting kesadaran akan bahaya Syiah tetap ada. Berikut pandangan ulama besar Syaikh Hasyim Asy'ari dan NU tentang syiah:
Beliau berkata: “Di zaman akhir ini tidak ada madzhab yang memenuhi persyaratan kecuali madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali). Adapun madzhab yang lain seperti madzhab Syi’ah Imamiyyah dan Syi’ah Zaidiyyah adalah ahli bid’ah. Sehingga pendapat-pendapatnya tidak boleh diikuti” (Muqaddimah Qanun Asasi li Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’, halaman 9).
Lantas apa landasan Syaikh Hasyim mengatakan demikian?
Landasannya yaitu hadis yang ditulis Ibnu Hajar dalam Al-Shawa’iq al-Muhriqah.
Nabi SAW bersabda:
“Apabila telah Nampak fitnah dan bid’ah pencacian terhadap sahabatku, maka bagi orang alim harus menampakkan ilmunya. Apabila orang alim tersebut tidak melakukan hal tersebut (menggunakan ilmu untuk meluruskan golongan yang mencaci sahabat) maka baginya laknat Allah, para malaikat dan laknat seluruh manusia”.

Ridwan Kamil Terpilih Wali Kota Terbaik di Dunia.


Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terpilih menjadi salah satu wali kota terbaik di dunia. Ridwan terpilih bersama 11 wali kota lainnya dalam Forum Young Leader Sumposium World Cities Summit di Singapura yang digelar sejak 31 Mei hingga 5 Juni 2014.

Wali kota ini mendapat kesempatan berpidato dan mempresentasikan sistem kepemimpinannya di hadapan 400 pemimpin muda dan wali kota se-dunia. Dia berharap terobosannya selama memimpin Kota Kembang itu bisa dijadikan inspirasi bagi wali kota lain di dunia.

Di hari pertama forum terbaik di dunia itu, Ridwan mempresentasikan terobosan baru selama delapan bulan dirinya memimpin Kota Bandung dengan sistem kolaborasi dengan warga, komunitas dan seluruh perangkat kota seperti kepolisian, TNI, dan kejaksaan.

Bukan hanya itu, Ridwan juga menularkan cara efektif melalui media sosial untuk berinteraksi langsung dengan warga Bandung dan aparat pemerintahan. Sehingga, menurut dia, rapat tidak perlu digelar setiap hari. Dengan melalui media sosial Twitter, pejabat pemerintahan bisa membicarakan masalah dan penanganan Kota Bandung.
Untuk menunjang itu semua, Pemerintah Kota Bandung menyediakan 4.000 lebih wifi yang tersebar di beberapa wilayah untuk memudahkan warga dan perangkat pemerintahan berinteraksi.

Meski demikian, Ridwan mengatakan, pemerintahannya tetap melaksanakan program jangka panjang seperti membuat monorel, up grade taman kota, membiasakan budaya bersepeda, memungut sampah, berpakaian daerah, hingga wajib berbahasa Sunda.

Program-program inilah yang dinilai Forum Walikota Se-Dunia merupakan gebrakan yang positif dari diri seorang Ridwan Kamil. 

Dalam agenda tahunan forum pemimpin muda dunia ini turut diundang Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo, Wali Kota Medan Djulmi Elin, Wali Kota Binjai Idaham, dan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan

Rumah2 Nabi Di Mekkah Sudah Dihancurkan. Sekarang gerakan penghancuran makam sahabat Nabi dilanjutkan oleh ISIS dan kawan-kawan.

Rumah2 Nabi Di Mekkah Sudah Dihancurkan

RUMAH NABI
RUMAH NABI
Pemerintah Arab Saudi atas pengaruh Ulama Salafi Wahabi sudah menghancurkan rumah tempat Nabi lahir dan dirubah jadi perpustakaan. Sementara rumah Nabi saat tinggal dgn Siti Khadijah ra di Mekkah dirubah jadi WC Umum. Bukankah ini penghinaan?
Sekarang pun muncul kabar bahwa Makam Nabi di Masjid Nabawi mau dihancurkan meski Redaktur Koran Saudi, Mekkah mengatakan yang benar adalah diisolasi (Isolated) sehingga ummat Islam tidak bisa menziarahi Nabi.

2 Rumah Nabi sudah dihancurkan karena dianggap bisa menjadikan ummat Islam musyrik. Sementara Hotel Hilton yang luasnya ratusan kali lipat berdiri megah di samping Masjidil Haram.
Selama lebih dari 1000 tahun rumah-rumah Nabi berhasil diselamatkan oleh para sahabat dan para ulama Salaf. Namun ulama Salafi Wahabi yang muncul sejak abad 18 Masehi mempengaruhi Raja Arab Saudi agar menghancurkannya dengan alasan agar ummat Islam tidak musyrik.
Pendiri Wahabi, Muhammad bin Abdul Wahhab memulai penghancuran makam sahabat Nabi. Korban pertamanya adalah Zaid bin Khattab. Saudara kandung Umar bin Khattab ra:
Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab meminta izin pada Amir Uthman untuk menghancurkan sebuah bangunan yang dibina di atas maqam Zaid bin al-Khattab. Zaid bin al-Khattab adalah saudara kandung Umar bin al-Khattab, Khalifah Rasulullah yang kedua. Membuat bangunan di atas kubur menurut pendapatnya dapat menjurus kepada kemusyrikan.
Lalu Amir menyediakan 600 orang tentara untuk tujuan tersebut bersama-sama Syeikh Muhammad merobohkan maqam yang dikeramatkan itu.
Sekarang gerakan penghancuran makam sahabat Nabi dilanjutkan oleh ISIS dan kawan-kawan.
Media Massa Wahabi mengatakan yang paling getol menyebar isyu penghancuran peninggalan Rasulullah adalah orang Syi’ah: Irfan al-Alawi, sejarawan dan direktur eksekutif Yayasan Penelitian Warisan Islam yang bermarkas di Inggris.
Menurut saya bagus jika ada orang, meski Syi’ah mencintai Nabi dan peninggalan Nabi. Aswaja selain mencintai sahabat seperti Abu Bakar ra dan Siti ‘Aisyah ra juga mencintai Nabi. Senang merayakan Maulid Nabi yang dibenci Wahabi sebagai bid’ah. Jadi wajar jika ummat Islam yang mencintai Nabi Muhammad merasa khawatir jika peninggalan Nabi seperti rumah dan makam Nabi sampai dihancurkan.

Rumah Rasulullah Jadi Perpustakaan

Rumah Tempat Kelahiran Nabi Jadi Gedung Perpustakaan

Saudi lenyapkan lima peninggalan Nabi Muhammad
Berikut lima situs peninggalan Muhammad yang telah dan bakal dihancurkan kerajaan Saudi dilansir dari pelbagai surat kabar the Daily Mail, Russia Today, dantheamericanmuslim.org berikut ulasannya.
1.Tempat lahir Nabi Muhammad digusur demi bangun istana kepresidenan
Perusahaan pengembang di Arab Saudi yakni Grup Saudi Binladin milik keluarga kerajaan Saudi tahun lalu mengajukan proyek untuk menghancurkan tempat lahir Nabi Muhammad buat mendirikan tempat tinggal bagi imam Masjidil Haram dan istana kepresidenan.
Jika disetujui maka proyek itu akan merenovasi masjidil Haram dengan membangun kompleks modern di lokasi diyakini tempat lahir Nabi. Proyek itu ditaksir bernilai miliaran dolar Amerika, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (21/2).
Keluarga kerajaan Saudi selama ini menganut aliran Islam Wahabi sejak keluarga al-Saud berkuasa pada abad ke-19.
Penguasa Saudi sejak lama menolak melestarikan peninggalan-peninggalan Nabi di Masjidil Haram karena beralasan bisa menimbulkan sirik terhadap Allah.
“Tempat itu adalah peninggalan terakhir dari Nabi Muhammad, yakni tempat lahir beliau, lokasi paling suci bagi umat Islam dan komunitas Syiah di seluruh dunia,” kata Irfan al-Alawi, sejarawan dan direktur eksekutif Yayasan Penelitian Warisan Islam yang bermarkas di Inggris.
2.Penghancuran makam keluarga Rasulullah
21 April 1925, pemakaman Jannatul Baqi tempat keluarga Nabi Muhammad dimakamkan dihancurkan oleh Raja Abdul Aziz bin Saudi dari Arab Saudi. Di sini terbaring Shafiah (bibi Rasulullah), Ibrahim, putra baginda nabi, dan masih banyak lagi, termasuk putra Umar bin Khattab, dan ibu Ali bin Abi Thalib, Fatimah binti Asad.
Saudi beralasan butuh banyak pengeluaran merawat dan merekonstruksi makam-makam itu sebab bangunannya sudah banyak yang rusak. Sangat boros membuang uang negara untuk memperbaiki kuburan. Tak berapa lama kemudian setelah memberikan alasan keuangan, pemerintah Saudi membangun hotel mewah dengan jam raksasa di atasnya di sekitaran Kabah.
3.Rumah Khadijah jadi jamban
Perluasan Masjid Al-Haram, selain ada rumah nabi yang kini berubah jadi perpustakaan masjid, ternyata juga terdapat rumah Siti Khadijah, istri baginda Rasulullah. Lebih parah dari nasib rumah Nabi Muhammad SAW, bangunan didiamin Khadijah di masa lalu ini berubah jadi toilet.
Toilet mempunyai persamaan dengan ruang kecil dipakai untuk buang kotoran. Ini dianggap penghinaan atas istri Rasulullah itu.
4.Rumah pernah ditinggali Muhammad SAW jadi perpustakaan
Dalam dua dekade terakhir, the Gulf Institute yang berpusat di Ibu Kota Washington D.C., Amerika Serikat, mencatat Riyadh telah melumatkan 95 persen dari seluruh bangunan berusia lebih dari seribu tahun di Mekkah dan Madinah. Perluasan Masjid Al-Haram juga mengundang protes dan kecaman pelbagai pihak. Di sekitar Kabah kini bermunculan pelbagai pusat belanja, hotel, dan gedung jangkung.
Di sana kini terdapat kompleks Jabal Umar, terdiri dari apartemen, hotel, dan menara jam tertinggi sejagat. Buat mewujudkan proyek ini, Saudi membuldoser benteng Ajyad dibangun di masa kekhalifahan Usmaniyah. Di kompleks ini ada rumah nabi kini berubah menjadi perpustakaan masjid
5.Rencana penghancuran makam Rasulullah
Pemerintah Arab Saudi bakal menghancurkan makam Nabi Muhammad. Pusara Rasulullah itu terletak di dalam masjid paling suci kedua setelah Masjid Al-Haram di Kota Makkah. Tujuannya untuk memperluas Masjid Nabawi.?
Pembangunan masjid itu memang diperlukan, tapi rencana pemerintah Negeri Dua Kota Suci itu sungguh mencemaskan sebab perluasan bakal dilakukan di sebelah Barat, tempat makam Rasulullah bersama dua sahabatnya, Abu Bakar as-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Rencana ini dinilai bakal membuat banyak pihak murka dan umat Islam bakal bergejolak.
http://pipbuma.wordpress.com/2014/03/25/saudi-lenyapkan-lima-peninggalan-nabi-muhammad/

Senin, 25 Januari 2016

On Our Land: Modern Land Grabs Reversing Independence in Papua New Guinea


Papua New Guinea (PNG) is one of the most culturally diverse countries in the world, with more than 800 indigenous languages and over 600 islands. Among its many natural treasures, a unique asset is its rainforest, the third largest in the world and home to endangered wildlife, plants, and diverse groups of people.
It has been said that PNG has the most equal distribution of land on earth. The country’s constitution protects customary land rights and there is virtually no private ownership. Land is almost entirely controlled by clans and tribes. The constitution sets self-reliance, sovereignty, and the sustainable management of natural resources as overarching principles for the country.
Yet, even with these legal protections, a massive land rush is currently taking place in the country. In recent years, 12 percent of the country, 5.5 million hectares, has been leased out to foreign corporations. Dozens of foreign companies have signed land deals under a government scheme called Special Agriculture and Business Leases (SABLs). Ostensibly formed to launch agricultural projects, these firms appear to be mostly occupied with harvesting timber that is then exported to overseas markets. With the SABL scheme, foreign companies have found a new and relatively easy way to open new areas for logging.


Visit OnOurLandFilm.com for information on the film
Download
application/pdf (size: 2.40 MB)
 OI_Report_On_Our_Land.pdf

Rabu, 06 Januari 2016

Darsono - Radar Jember – Para aktivis LSM dan beberapa elemen masyarakat membentangkan spanduk dukungan terhadap KPK



Darsono - Radar Jember – Para aktivis LSM dan beberapa elemen masyarakat membentangkan spanduk dukungan terhadap KPK

Di Institute for Counter-Terrorism ( ICT) di Pusat Interdisipliner (IDC), Herzliya, mengatakan kepada Post."Konflik Iran-Saudi Mendidih".


Eksekusi Arab Saudi dari ulama Syiah Nimr al-Nimr tampaknya akan meningkatkan kekerasan sektarian Syiah Sunni- di Timur Tengah, para ahli mengatakan kepada The Jerusalem Post pada hari Senin.
Negara Teluk Sunni, dengan pengecualian independent- berpikiran Oman, diharapkan publik kembali Saudi, sementara Syiah yang didominasi Irak dan sekutu Suriah kembali Iran.
"Konflik Syiah Sunni mendidih," Eliezer "Geizi" Tsafrir, mantan penasihat urusan Arab untuk perdana menteri senior dan Mossad dan Shin Bet (Badan Keamanan Israel) resmi, yang saat ini menjadi fellow di Institute for Counter-Terrorism ( ICT) di Pusat Interdisipliner (IDC), Herzliya, mengatakan kepada Post.
"Didukung oleh petro-dolar dan agresivitas" Iran revolusioner mendukung sekutunya di seluruh wilayah dan "dunia Sunni adalah sangat takut ancaman Iran, mungkin bermimpi bahwa AS atau Israel akan melakukan pekerjaan," kata Tsafrir.
Tsafrir menunjuk bagaimana ketegangan sudah marak sejak Saudi, telah memiliki cukup subversi Iran dekat perbatasan, meluncurkan perang di Yaman tahun lalu untuk membela kepentingan terhadap Iranian- didukung Huthi mengambil alih negeri.
Tsafrir menambahkan bahwa keputusan oleh Sudan, sampai saat ini di orbit Iran pengaruh, untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Islam, mungkin merupakan tanda yang akan datang. Dia mengatakan manuver Khartoum menunjukkan seberapa jauh konflik antara faksi-faksi Sunni dan Syiah telah meningkat.
"Kita bisa berharap langkah lebih lanjut," kata Tsafrir.
Prof. Joshua Teitelbaum, seorang ahli Arab Saudi dan Timur Tengah yang modern, mengatakan kepada Post bahwa sejak Raja Salman mengambil lebih dari setahun yang lalu, "ia dan penasihatnya telah mendorong untuk kebijakan luar negeri lebih berotot untuk menegaskan tanggung jawab Saudi bagi umat Islam Sunni. "
Selain itu, Teitelbuam, seorang peneliti senior di Bar-Ilan University Mulailah-Sadat Pusat Studi Strategis, melihat aksi Saudi sebagai respon terhadap penghematan Amerika di wilayah tersebut.
"Saudi melihatnya sebagai menciptakan vakum bahwa kekuatan Syiah pro-Iran mengisi," kata Teitelbaum.
Terbaru bergerak Saudi anti-Iran juga dapat dilihat sebagai langkah oleh menteri muda baru pertahanan Arab, Sheikh Mohammed bin Salman, anak raja, sebagai berusaha untuk membuktikan keberaniannya, kata Teitelbaum.
Meir Javendafar, dosen politik Iran di IDC mengatakan bahwa kedua belah pihak "akan secara signifikan meningkatkan dukungan untuk kelompok proksi di Suriah, Yaman, Irak, dan bahkan Lebanon."
"Ini akan membuat pekerjaan [Sekretaris Negara] John Kerry menemukan solusi damai di Suriah jauh lebih sulit," kata Javendafar.
Ketika ditanya apakah ia membayangkan konflik militer langsung antara Iran dan Arab Saudi, Jevadanfar menjawab bahwa untuk saat konfrontasi langsung tidak mungkin karena mereka "lebih memilih berjuang perang proksi terhadap satu sama lain. Dan ini kemungkinan akan berlanjut. "
Dr Michael Barak, seorang peneliti senior Timur Tengah pada ICT dan dosen di sekolah Lauder IDC diplomasi dan strategi pemerintah, mengatakan bahwa "Arab Saudi melintasi garis merah Iran dengan menjalankan Nimr, yang dipermalukan Iran."
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran memperingatkan Arab Saudi untuk tidak mengeksekusi ulama Syiah, tetapi Saudi bertekad untuk bertindak melawan terorisme Syiah, kata Barak.
"Pengerjaan Nimr dan tiga Shi'tes lainnya adalah deklarasi perang terhadap Iran," kata Barak. Dia memperkirakan Iran akan menanggapi "dalam waktu dekat, mungkin dengan membunuh seorang tokoh terkemuka Saudi seperti duta."
Barak mengatakan pemerintah Iran juga telah menangkap ulama dari minoritas Sunni dan bisa mengeksekusi mereka di balas dendam. Kemungkinan lain, kata dia, adalah bahwa Iran dapat menggunakan proxy di Yaman, Houthi, untuk memulai serangan lebih lanjut tentang Arab Saudi.

Selasa, 05 Januari 2016

PBB Turun Tangan Redam Ketegangan Iran-Arab Saudi. Ketegangan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran telah memicu kekhawatiran global,


NEW YORK, SELASA — Ketegangan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran telah memicu kekhawatiran global, terutama terkait dengan semua upaya damai yang tengah digarap untuk menyelesaikan berbagai konflik di kawasan Timur Tengah. Sejumlah negara, seperti Indonesia, Amerika Serikat, dan Rusia, mendesak agar Iran dan Arab Saudi mengedepankan upaya damai, bahkan Amerika Serikat dan Rusia menawarkan diri menjadi penengah atas ketegangan itu.
Polisi antihuru-hara  berpatroli di jalan-jalan di Desa Sanabis, sebelah barat Manama, Bahrain, menjaga pengunjuk rasa yang memprotes eksekusi terhadap ulama Syiah,  Nimr al-Nimr, oleh Pemerintah Arab Saudi, Senin (4/1).
REUTERS/HAMAD I MOHAMMEDPolisi antihuru-hara berpatroli di jalan-jalan di Desa Sanabis, sebelah barat Manama, Bahrain, menjaga pengunjuk rasa yang memprotes eksekusi terhadap ulama Syiah, Nimr al-Nimr, oleh Pemerintah Arab Saudi, Senin (4/1).
Di sisi lain, krisis itu telah memicu kekhawatiran baru tentang meningkatnya kekerasan sektarian di Timur Tengah. Tak heran jika kemudian PBB segera turun tangan menyikapi krisis tersebut. Prihatin dengan kondisi di Iran dan Arab Saudi, anggota Dewan Keamanan PBB pun mendesak agar semua pihak mengedepankan dialog dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan di wilayah itu.
Meskipun demikian, 15 anggota Dewan Keamanan PBB, Senin (4/1), mengecam serangan terhadap Kedutaan Arab Saudi di Teheran yang dilakukan oleh para pemuda Iran yang marah akibat eksekusi mati seorang ulama terkemuka di Arab Saudi, Sheikh Nimr al-Nimr, akhir pekan lalu.
Mengecam
"Para anggota Dewan Keamanan mengecam serangan terhadap Kedutaan Arab Saudi di Teheran dan Konsulat Jenderal di Masyhad di Iran, yang mengakibatkan gangguan ke tempat diplomatik dan konsuler serta menyebabkan kerusakan serius," kata pernyataan Dewan. Mereka pun meminta Iran untuk melindungi properti dan personel diplomatik dan konsuler serta menghormati sepenuhnya kewajiban internasional mereka terkait hal itu.
Bahkan, untuk meredam ketegangan di antara kedua negara PBB, lembaga itu segara mengutus perwakilan khusus mereka di Suriah Staffan de Mistura ke Riyadh dan akhir pekan ini ke Teheran. PBB tampaknya khawatir, ketegangan antara Iran dan Arab Saudi akan berpotensi mengganggu pembicaraan damai untuk mengakhiri konflik di Suriah dan Yaman.
Seorang polisi  antihuru-hara Iran berdiri menjaga unjuk rasa menentang eksekusi terhadap ulama Syiah,  Sheikh Nimr al-Nimr, di luar gedung Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran, Minggu (3/1).
REUTERS/TIMASeorang polisi antihuru-hara Iran berdiri menjaga unjuk rasa menentang eksekusi terhadap ulama Syiah, Sheikh Nimr al-Nimr, di luar gedung Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran, Minggu (3/1).
Kekhawatiran itu beralasan karena Iran dan Arab Saudi turut memainkan peran penting untuk mencari solusi damai bagi kedua negara yang tengah terantai oleh perang saudara tersebut. De Mistura akan melakukan sejumlah pembicaraan dan mencari jaminan bahwa semua usaha yang telah dilakukan untuk menggelar proses perdamaian di Suriah dan Yaman tidak sia-sia.
De Mistura memang membutuhkan dan mengandalkan dukungan banyak pihak agar pembicaraan damai antara pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad dan oposisi Suriah yang bakal digelar di Geneva pada 25 Januari berjalan lancar. Pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi-Iran menyusul serangan terhadap Kedutaan Arab Saudi di Teheran dinilai dapat mengganggu proses itu. Apalagi, sejumlah negara lain, seperti Bahrain dan Sudan, juga turut memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Iran.
Konflik baru
Jika situasi itu dibiarkan berlarut, pertarungan kubu pendukung Iran dan kubu pendukung Arab Saudi sangat mungkin menggelorakan konflik baru di kawasan yang saat ini tengah dirundung banyak konflik. Sebagaimana diketahui, Teheran adalah sekutu terkuat Presiden Assad, sementara Riyadh adalah pendukung milisi melawan Damaskus. Di Yaman, koalisi Arab yang dipimpin Saudi mengampanyekan serangan udara terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran.
Untuk meredam meluasnya ketegangan itu, selain mengirim utusan khusus PBB untuk Suriah ke Riyadh, Sekjen PBB Ban Ki-moon juga menghubungi Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Iran. PBB bergerak cepat untuk mendesak mereka agar Arab Saudi dan Iran menghindari tindakan-tindakan yang dapat memperburuk situasi.
 
Situasi di Timur Tengah kembali memanas pasca-Arab Saudi mengeksekusi mati ulama syiah ternama. Dua masjid Sunni di Hilla, Irak, diserang. Satu orang dilaporkan tewas.
Dalam percakapannya dengan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir, Ban menyatakan kecewa atas eksekusi mati al-Nimr. Namun, ia juga menyampaikan, banyak serangan oleh sejumlah pemuda Iran atas Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran adalah tindakan yang menyedihkan. Meskipun demikian, kepada Jubeir, Ban mengatakan, keputusan Saudi untuk memutuskan hubungan dengan Teheran adalah tindakan yang sangat mengkhawatirkan. Sementara itu, kepada Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, Ban mendesaknya untuk melindungi fasilitas diplomatik setelah serangan terhadap Kedutaan Saudi.
Juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, mengatakan ketegangan antara Riyadh dan Teheran memiliki konsekuensi sangat serius bagi kawasan. Menurut dia, Iran dan Arab Saudi memiliki peran penting dalam mendorong upaya-upaya diplomatik untuk mengakhiri perang di Suriah dan membangun penyelesaian politik di Yaman.
Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdallah al-Mouallimi mengatakan, pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran seharusnya tidak berpengaruh pada upaya damai itu. "Kami akan terus bekerja keras untuk mendukung upaya perdamaian di Suriah dan Yaman," kata Abdallah.
Ia mengatakan, Arab Saudi berjanji untuk menghadiri babak berikut dari proses pembicaraan damai Suriah. Namun, ia juga meminta Iran turut memainkan peran diplomatik untuk mengakhiri perang di Suriah. Selama ini, menurut Adallah, Teheran belum banyak memainkan peran dalam mendukung upaya damai itu.
Sementara itu, Duta Besar Iran untuk PBB Gholamali Khoshroo menyatakan penyesalan atas serangan terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran. Dalam suratnya kepada Ban Ki-moon, ia menyebutkan Iran akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.